Senin, 01 April 2019

Cara Menggunakan Mesin Shearing




MESIN SHEARING



Apa Itu Shearing? Shearing merupakan proses pemotongan bahan material logam pelat besi maupun stainles tanpa adanya pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau melting.
Jika cutting Blade lurus dinamakan shearing namun jika berbentuk bulat bisa dikatakan pierching, punching. Jika berbentuk lengkung atau menyiku bisa dikatakan notching, blanding dan triming

Apa Mesin Shearing
Merupakan sistem shearing  mekanik atau hidraulik yang mengkonversi energi untuk menggerakan blade beam dalam melakukan tugas  pemotongan agar semua dilakukan dengan mudah serta cepat.
mudah dan cepat disini diartikan : pada proses pemotongan meringankan beban berat pada umumnya yang telah terkonversi dengan metode mesin..

Perbedaan Guillotine Shear Dan swing Beam Shear
disini akan mengupas tentang bagaimana wujud mesin shearing, sebenarnya mekanisme potong menggunakan mesin-mesin shearing sudah lama dilakukan. seperti mesin shearing swing beam dalam mekanisme potong mesin ini metode pemotongannya mengayun seperti dibagian dibelakang ada poros untuk menjaga keseimbangan blade saat turun dan bentuk blade dari mesin ini adalah pada bagian atas berbentuk trapesium dan bawah persegi serta ukurannya besar, mengapa demikian karena pada proses pemotongannya yang mengayun jadi bagian atas blade tersebut haruslah trapesium karena pada saat ayun pada posisi lebar didepanlah yang merobek benda kerja disertai dengan tekanan dari tenaga hidraulik.

Mesin Shearing NC Numerical Control 
Mesin shearing NC adalah mesin yang menggunakan sistem logika berupa angka urutan nomer atau alfabet sebagai perintah untuk mengatur jumlah feeding material yang akan dipotong. 

Mesin Shearing CNC Guillotine
Mesin Shearing CNC dalam hal mekanisme pemotongan semua bisa saja diadopsi namun disini kita memberikan informasi tentang mesin yang menggunakan sistem CNC adalah bagian dari PLC adalah  komputer numerikal kontrol  yang mudah digunakan ( user friendly) yang memiliki fungsi kendali yang menyederhanakan perintah, CNC juga bisa disebut sistem elektronika yang beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian lingkungan industri dimana sistem ini menggunakan memori angka atau huruf yang dapat diprogram untuk menyimpan secara internal intruksi – intruksi yang mengimplementasikan seperti logika, urutan, perwaktuan, dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin melalui modul I/O digital maupun analog dalam hal ini bisa atur dengan tombol saja seperti atur gap / clearance, atur angle blade beam, atur feeding proses pemotongan benda kerja..

1. Persiapan sebelum operasi
 
1). Bersihkan minyak di permukaan setiap mesin, dan perhatikan bahwa katup bola harus berada dalam posisi terbuka.
2). Pelumas pelumas disuntikkan ke setiap bagian pelumas;
3). Tambahkan minyak hidrolik mengeras N32-N46 ke tangki (minyak harus disaring);
4). Mesin harus dibumikan dan kemudian dihubungkan ke catu daya untuk memeriksa koordinasi setiap aktivitas listrik;
5). Sebelum mengendarai, terutama saat akumulator perlu diisi ulang, Anda harus mengecek posisi kepala bola.
6). Sebelum operasi, kenakan pakaian pelindung ketat, manset, dan ujungnya jangan sampai terbuka. Anda tidak boleh memakai atau mengganti pakaian di samping alat mesin, atau membungkusnya di sekitar tubuh agar mesin tidak pecah. Tidak ada sandal untuk dipakai. Operator mesin pemotong harus terbiasa dengan struktur utama, kinerja dan penggunaan mesin geser.
7). Pelat geser harus tidak keras, terak, bahan las tidak boleh melebihi ketebalan. 

2. Operasi mesin
 
1). Operasikan mesin untuk menjalankan sejumlah siklus, dan pastikan untuk memotong ketebalan lembaran yang berbeda (dari yang tipis sampai tebal) dalam kondisi normal;
2). Saat memotong, buka saklar pengukur tekanan untuk mengamati nilai tekanan oli, jika ada yang tidak normal, dapat mengatur katup limpasan agar sesuai dengan kebutuhan;
3). Sesuaikan clearance pisau ke posisi yang sesuai sesuai dengan ketebalan pelat;
4). Untuk melepaskan piring dari meja kerja;
5). Menurut ukuran papan potong, sesuaikan pelat penahan ke posisi yang benar;
6). Piring tekan untuk membuat lempeng kontak dengan pelat penyekat, dengan ukuran geser yang baik;
7). Dia menginjak sakelar kaki untuk memotong pelat baja;
8). Bagian kedua dari materi diulang;
9). Setelah memotong sepotong / lembar pelat baja, ganti sepotong duplikat;
10). Saat pekerjaan selesai, matikan power dan lakukan perawatan harian pada peralatan. 

3. Pemeliharaan harian dan tetap fit dari peralatan mesin
 
1). Jika mesin tidak berjalan dengan benar, sebaiknya segera terputus.
2). Saat menyesuaikan alat mesin, perlu untuk memotong catu daya dan memindahkan benda kerja. Berbagai bagian gunting sering dilumasi, dan setiap kelas diisi dengan minyak pelumas sekali oleh operator, dan minyak pelumas harus ditambahkan ke bagian bantalan bergulir setiap setengah tahun oleh montir.
3). Jarak pisau harus diperiksa secara teratur dan celah disesuaikan dengan ketebalan bahan yang berbeda.
4). Ujung tombak harus tajam, dan permukaan geser tidak dibiarkan memiliki bekas luka, jepitan terpotong gas dan burr yang menonjol.
5). Saat menyesuaikan mesin, harus berhenti untuk menghindari kecelakaan pribadi dan mesin.
6). Dalam proses operasi, jika Anda menemukan gejala bising atau fenomena overheating yang tidak normal, sebaiknya segera berhenti cek, suhu tertinggi adalah 60 ° C atau kurang;
7). Jangan memotong potongan panjang lembaran untuk menghindari kerusakan pada mesin, ukuran pemotongan tersempit tidak kurang dari 40 mm.

Cara Menggunakan Mesin Bending


MESIN BENDING



1 Pengertian Bending

Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan. Sedangkan proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan menggunakan alat bending manual maupun menggunakan mesin bending. Pengerjan bending biasana dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk menghasilkan suatu produk dari baha plat.

2 Prinsip Kerja

          Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir sama dengan proses cutting. Tetapi  pada proses bending gaya gaya yang terjadi terpisah jauh, apalagi pada V-bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal. Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian dalam.
Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk  plat adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder.
Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan

3 Macam-Macam Proses Bending Pipa

         Bending Ram
Biasanya digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk logam yang
mudah bengkok. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin
eksternal dan ram mendorong pada besi pada poros tengah untuk
menekuknya. Cara ini cenderung membentuk menjadi bentuk oval baik di
bagian dalam dan luar lengkungan. –
         Bending Rotary Draw
Digunakan untuk membengkokan besi sebagai pegangan tangan, yang
lebih keras. Bending rotary draw imbang menggunakan 2 cetakan: cetakan
bending stasioner dan cetakan bending dengan diameter tetap untuk
membentuk lengkungan. Cara ini digunakan apabila plat atau pipa yang
akan dibending perlu memiliki hasil akhir yang baik dengan diameter
konstan di seluruh panjang. –
         Bending Mandrel
Selain cetakan yang digunakan dalam rotary bending, yakni dengan cara
menggunakan support fleksibel yang ikut bengkok dengan logam untuk
memastikan interior logam tidak cacat. –
         Bending Induksi Panas
Proses ini mengunakan panas dari kumparan listrik untuk memanaskan
area yang akan dibengkokan, dan kemudian logam dibengkokan dengan
cetakan mirip dengan yang digunakan rotary draw. Logam segera
didinginkan dengan air setelah pembengkokan. Cara ini menghasilkan
lengkungan yang lebih kuat daripada rotary draw.
         Bending Roll
Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Banyak
digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Bending roll menggunakan 3 roller
yang disusun membentuk segi tiga pada satu poros untuk mendorong dan
membengkokan logam. –
         Bending Panas
Sistem ini banyak digunakan dalam proses perbaikan, yaitu dengan cara
logam dipanaskan didaerah penekukan sehingga menjadi lebih lunak


4 Proses Bending

          Sebelum melakukan penekukan atau proses pembendingan sebaiknya
harus di perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembendingan,
yaitu sebagai berikut:
1. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
2. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
3. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
4. Penjepit begel harus kuat
5. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
6. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
7. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang
akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu
mngerjakan posisi yang mudah.
8. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak
buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan.
Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan
bentuk pembengkok yang sama. 9. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
10. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
11. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
12. Penjepit begel harus kuat
13. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
14. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
15. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang
akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu
mngerjakan posisi yang mudah.
16. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak
buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan.
Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan
bentuk pembengkok yang sama.

5 Faktor yang Mempengaruhi Proses Bending


1.      KETEBALAN PLAT
Proses bending akan mengakibatkan penarikan pada sisi luar dan pengkerutan pada sisi dalam diameter kelengkungan. Ketebalan plat akan berpengaruh pada radius bending dapat dibentuk dan kemampuan material untuk dapat mengalami peregangan tanpa terjadi distorsi.
2.      METODE BENDING
Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.
3.      UKURAN MATERIAL
Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil akan mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan radius bending yang besar

4.      PERALATAN PENDUKUNG
Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp dan mandrel
5.      PELUMASAN
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan efisiensi proses pembentukan.

6  Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Proses Bending


1.      Periksalah terlebih dahulu deis atau sepatu pembentuk,sudut pembengkokan yang diinginkan.
2.      Tandailah sisi bagian tepi plat yang akan dibengkokan.
3.      Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
4.      Penjepit plat harus kuat
5.      Atur sudut pembengokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendaki.
6.      Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
7.      Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mngerjakan posisi yang mudah.
8.      Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan bentuk pembengkok yang sama.

Cara Menggunakan Mesin Shearing

MESIN SHEARING Apa Itu Shearing?  Shearing merupakan proses pemotongan bahan material logam pelat be...